Yogyakarta, 28 Oktober 2025 — Direktorat Informasi dan Media, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) berkolaborasi dengan Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) dalam penyelenggaraan seminar bertajuk “Peran Engagement Publik dalam Diplomasi Digital Indonesia.”
Kegiatan yang digelar di Laboratorium Organisasi Internasional ini diikuti oleh 50 mahasiswa dan menghadirkan diskusi menarik seputar diplomasi digital, strategi komunikasi publik, serta peran generasi muda dalam membangun citra positif Indonesia di ranah global.
Dalam sambutannya, Hartyo Harkomoyo, Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri RI, menegaskan bahwa diplomasi modern menuntut keterlibatan masyarakat luas. “Diplomasi tidak lagi terbatas pada meja perundingan. Melalui diplomasi digital, publik menjadi mitra aktif negara dalam membangun citra positif Indonesia. Public engagement adalah elemen kunci yang membuat diplomasi kita lebih relevan dan manusiawi di era komunikasi global,” ujarnya.
Hartyo menambahkan bahwa Kemlu RI terus berkomitmen memperkuat ruang dialog dengan publik, termasuk generasi muda dan akademisi. “Diplomasi kini menjadi ruang dua arah — publik bukan hanya penerima pesan, tetapi juga pencipta narasi tentang Indonesia,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta menyampaikan apresiasi atas sinergi antara UPNVY dan Kemlu RI. “Kemitraan ini menjadi langkah strategis peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) universitas sekaligus kontribusi nyata UPNVY dalam mendukung agenda diplomasi publik Indonesia. Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar langsung dari praktisi diplomasi,” ungkapnya.
Pembicara dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI, Bapak Djumara Supriyadi, juga memaparkan strategi komunikasi publik dalam diplomasi digital Indonesia, yang menggabungkan empat fungsi utama: to inform, to educate, to entertain, dan to influence. “Kami tidak hanya berbicara kepada dunia, tetapi juga mendengarkan publik. Diplomasi digital adalah ruang bersama untuk membangun narasi positif tentang Indonesia,” jelas perwakilan Direktorat.
Dari sisi akademik, Ludiro Madu, dosen dari Jurusan HI UPNVY, menekankan bahwa mahasiswa Hubungan Internasional kini memegang peran penting sebagai digital diplomats. “Mahasiswa harus mampu menarasikan identitas dan nilai-nilai Indonesia di ruang digital dengan pendekatan yang kreatif, inklusif, dan berbasis data,” ujarnya.
Seminar ini menjadi langkah nyata dalam membangun jejaring komunikasi publik antara dunia akademik dan diplomasi profesional. UPNVY dan Kementerian Luar Negeri sepakat untuk melanjutkan kolaborasi ini melalui program edukatif yang memperkuat kapasitas diplomasi digital generasi muda. Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat citra positif Indonesia melalui diplomasi publik yang partisipatif dan adaptif di era digital.