Dua orang pimpinan Yayasan Youth ECCO Indonesia mengisi materi perkuliahan untuk matakuliah Diplomasi Energi dan matakuliah Aktor Non-Negara. Kedua pimpinan itu adalah Walissa Tanaya Pramanasari, M.A (Founder) dan Hendra Adhigoena Prakarsa (Co-Founder). Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 2 Oktober 2023 pukul 09.30-11.30 WIB untuk matakuliah Aktor Non-negara, dan pukul 12.5-14.15 WIB untuk matakuliah Diplomasi Energi.
Mereka memberi kuliah sebagai dosen praktisi. Mereka diundang untuk berbagi pengalaman riil dalam mengelola organisasi non pemerintah (ornop) sebagai aktor non-negara. Mereka juga diminta untuk berbagi pengalaman dalam mengusahakan energi terbarukan di desa binaan mereka, yaitu Desa Genggelang Kabupaten Lombok Utara.
Di Desa Genggelang Yayasan Youth ECCO Indonesia mengedukasi warga dan menyediakan fasilitas panel surya untuk sumber listrik tenaga matahari. Selain itu, pihak Yayasan juga mengusahakan sepeda motor listrik sebagai sarana transportasi bagi masyarakat di desa tersebut. Dalam kerangka besar, Yayasan Youth ECCO Indonesia hendak membangun desa Genggelang sebagai desa wisata tanpa merusak lingkungan.

Kegiatan kuliah dosen praktisi dari Yayasan ECCO Indonesia merupakan bagian dari realisasi kesepakatan kerjasama antara Jurusan Ilmu Hubungan Internasional dengan Yayasan tersebut. Cakupan kerjasamanya meliputi seluruh bidang dalam Tridharma Perguruan Tinggi.
Sebelum kegiatan praktisi mengajar, pada bulan Agustus 2023 sudah ada realisasi kerajsama dalam bentuk lain. Saat itu Yayasan Youth ECCO Indonesia menyelenggarakan pertemuan virtual para pemuda dari negara-negara di Asia Tenggara. Mereka melakukan diskusi tentang Sustainable Development Goals (SDGs). Pada kegiatan tersebut salah satu narasumbernya adalah dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN “Veteran” Yogyakarta.

Kegiatan kuliah dosen praktisi dimaksudkan sebagai upaya membekali para mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan riil. Para praktisi yang diundang untuk memberi kuliah tentu merupakan orang yang memiliki pengalaman langsung dalam bidangnya. Dengan demikian para mahasiswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berasal dari kasus riil di Masyarakat yang disampaikan oleh orang yang mengalaminya secara langsung. Kegiatan kuliah dosen praktisi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kegiatan itu dimasukkan dalam salah satu indikator kinerja utama perguruan tinggi. Oleh karena itu Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN “Veteran” Yogyakarta memperbanyak jumlah kegiatan tersebut. Pada saat yang sama mengurangi hingga tingkat paling rendah untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat ceramah umum.